top of page

A Home of Lord Byron--Britain's emerging poetic superstar--

 

7th December 2014

 

Kebiasaan tiap malam sebelum tidur adalah review twitter, apa ya berita hari ini yang terlewatkan. Biasanya perhatian penuh pada event-event khusus di Nottingham atau kuis, hehe. Suasana natal sudah mulai terasa di sudut-sudut kota, aku coba buka semua akun twitter terkait visit Nottingham, sampai perhatian tertuju pada gambar castle unik. Tambah seru saat lihat "gratis", apa ini ? gratis parkir (who cares, I don't have car), tapi ... rumahnya bagus, eh ini rumah pujangga terkenal, tamannya juga seperti yang di film-film. Ok, musti ke sana.

 

Hari Minggu pagi berangkat, tinggal naik bis Pronto dari Victoria Bus Station, ambil tiket 2 ways yang lebih murah, 20 menit perjalanan. Aku ditemani Chris, teman kantor yang mejanya di sebelahku. Dia besok akan pulang liburan ke China karena istrinya akan melahirkan anak kedua. Yang ternyata istrinya sudah lahiran saat kita perjalanan pulang ke Nottingham. Gimana ya perasaannya, campur aduk senang dan gemes karena ini anak apa g bisa tunggu Bapaknya sebentar lagi. Tapi, alhamdulillah ibu dan anak sehat, jadi ikut senang. Mupeng ini kapan giliranku punya yang kedua? (towel-towel suami) :)

 

Sampai di sana, kita khawatir karena gerimis, mana tidak ada jalan khusus untuk pejalan kaki, jadi setiap ada mobil lewat kita langsung ngacrit minggir. Padahal sebetulnya ga perlu sih, mobil sini lebih santun. Saking jauhnya jalan, mulai hopeless ini rumahnya ga nampak-nampak, apa kita salah arah, aduh moga-moga bisa akses internet. Coba cek google maps bisa dong, ok 5 menit lagi, kayaknya klo ditotal kita perlu jalan 30 menit dengan kecepatanku yang nenek-nenek. Sampailah kita di peradaban (baca : parkiran), bersyukur lihat banyak orang. Subhanallah, takjub banget dengan viewnya, its really amazing. Teriak girang, lompat-lompat, poto selfie sampai puas, jalan puterin danau walau jauh. Tiba-tiba hujan deras eng ing eng. Mau berteduh, weks ada orang pacaran di hutan. Eh ini hujan kok sakit ya, what the... snow, awww. My first snow !!! (Yang baru nyadar kemudian itu bukan salju tapi hujan es, haha). Jadilah kita rekam video.

 

Abis kedinginan laper, cafe penuh banget, jadi kita duduk di teras luar, minimal beratap lah walau lebih hangat di dalam. Kita pilih panini yang cepat saji dan minuman hangat. Sejak ini jadi hobi panini dan nongkrong di cafe.

 

Cerita sedikit tentang rumahnya, kita putuskan untuk masuk dengan bayar 5 pounds. Jadi ini rumah kediaman Lord Byron yang adalah ayahnya Ada Lovelace, wanita penemu Computer Science. Lord Byron sendiri terkenal sebagai pujangga Inggris yang menelurkan sajak romantis.

 

Of cloudless climes and starry skies
And all that's best of dark and bright
Thus mellow'd to that tender light
Which heaven to gaudy day denies.

 

 

bottom of page