top of page

Halloween in the Castle

25 Oktober 2015

 

Hari ini ulang tahun ibuku dan keinginannya ketika bisa menginjakkan kaki di UK adalah bertandang ke Edinburgh. Aku aturkan jadwal ke sana dengan mampir dahulu ke Alnwick castle. Rute ini muncul saat menyadari bahwa tempat ini searah. Aku cek kereta untuk memastikan waktu dan harga. Rencana perjalanan yang kuhasilkan adalah sesuai budget, termasuk menginap semalam di Edinburgh. Pasti banyak yang heran mengapa hanya satu malam? Ini karena saya hanya bisa melakukan perjalanan di sabtu minggu. Sesungguhnya untuk mengeksplor kota cantik ini perlu minimal seminggu. Traveling singkat dua hari di weekend ini semakin spesial karena ada Ara. Kita tiga generasi bertualang ke tanah Scotland.

 

Akhir Oktober adalah masa Halloween. Kastil ini menyuguhkan event Halloween spesial selain tentunya napak tilas Harry Potter dan Downton Abbey. Ingatkah adegan Harry dkk belajar sapu terbang pertama kali? Siapa yang tidak kagum akan setting tempat para karakter Downtown Abbey menikmati hidangan makan malam dan berdansa? Terutama ketika di seri spesial muncul Matthew Godee. Aku mah ngefans. 

 

Kota Alnwick adalah dusun tenang dengan stasiun kereta yang kecil. Cuaca hari itu hujan sepanjang siang, lalu mendadak bola mentari menyinari hangat kulit kami. Di stasiun sangat dingin. Aku menyesal hanya memakai satu lapis celana, karena itu kita putuskan akan mampir di toko pakaian untuk beli warmer legging. Hampir saja ketinggalan bus bila sang sopir tidak menunggu kami. Awalnya aku tenang tidak ingin berlari mengejar, sampai aku sadar bahwa bus berikutnya adalah 30 menit lagi dan pastinya kita tidak mau berdiri membeku. Sontak panik kudorong kereta Ara lebih cepat. Syukur bertemu pak supir bus baik hati.

 

Bus berhenti di stasiun kecil. Hujan turun makin lebat sehingga kami berteduh di toko jaket winter. Ibu tertarik semenjak tahu jaket Ara sebagai hadiah dari housematesku nampak nyaman dengan lapisan jaket hangat dalam yang bisa dilepas. Setelah tawar menawar dengan penjual akhirnya ndak beli. Saat tinggal rintik, kita teruskan menyusuri jalanan batu menurun hingga sampai di ujung haluan. Wah kastilnya sudah kelihatan, tapi kok... KECIL.

Mau gimn lagi, sudah jauh ke sini, yuk masuk.

Betul saja, dont judge the book by its cover. Baca sampai akhir ya.

 

Seperti Windsor Castle, tiket ke sini juga berlaku satu tahun. Saat membaca peta jadi paham bahwa banyak arena di sini. Kita telusuri semua mulai dari yang terdekat dan terbaik yaitu children area di Dragon Quest. Waw disambut sama profesor Hogwarts, dia menjelaskan satu brosur terkait pencarian harta karun di arena. Karena Ara terlalu kecil jadi kita pilih hiburan yang mudah saja yaitu berdandan ala medieval. Dua orang wanita muda dengan jubah hitam berseru ke Ara, princess or knight? Ara lsg jawab princess karena kesukaanya adalah princess Elsa dan Ana Frozen. Omanya juga tidak mau kalah dengan ikut memilih princess. Bundanya biar beda pilih knight, yang malah keren lho. 

 

Saat heboh foto, tiba tiba muncul naga besar yang ditarik oleh seorang nenek sihir. Sang wanita berdandan seram ini menyapaku untuk meminjam stroler Ara, meletakkan telur naga di dalamnya lalu menimang-nimang. Dia memintaku bersenandung lagu pengantar tidur. Otomatis yg terbesit pertama di kepala adalah lagu disney yg ternyata dia juga tahu dengan melanjutkan dendanganku. Lalu dia mendekati Ara, menawarinya untuk mengelus sang naga. Ara sangat ketakutan dan menangis. Entah Ara merasa lebih seram yang mana, naga atau nenek sihir? Kakak-kakak yang baik di rumah kostum menghiburnya, it is allright.

 

10 menit kemudian, Araku kembali ceria dengan bermain tanah liat dengan membuat liontin kalung yang saat itu kupilih cetakan icon batman, jangan tanya mengapa. Aku mengamati dari pintu seorang meracik ramuan dan seorang membuat craft dari kayu. Ada pagar pembatas yg membuat pengunjung tidak bisa mendekat. Jadi aku hanya mengamati dari jauh aktivitas kedua orang profesor tersebut. Nampak mimik muka mereka serius berpikir. Selesai berkeliling dan hendak keluar, masih ada satu lorong gelap seperti rumah hantu. Kita masuk dan di situ Ara tidak takut. Ada jembatan dengan lampu hologram tengkorak dan kepala naga yang mengagetkan. Memang manusia itu lebih menakutkan dibanding hantu.

 

Aku mengambil tiket lesson quidditch dan melanjutkan ke seberang kastil. Terdengar lantunan merdu musik medieval dari dalam tenda putih. Di situ kita bisa mencoba bermain alat musik kuno. Lalu kami berjalan menuju padang hijau luas yang dikelilingi tembok kastil. Kastil ini nampak sangat tua dan kurang terurus. Temboknya berlumut hitam yang membuat orang menduga itu bekas kebakaran. Di situ nampak beberapa orang menggenggam sapu terbang berusaha mengikuti arahan dua orang berjubah hitam yang lari meliuk-liuk. Dua instruktur tersebut bertingkah konyol yang menimbulkan gelak tawa peserta. Intinya yang kami lakukan hanya berlari kesana kemari dengan aneka pose menggunakan sapu terbang. Sesi diakhiri dengan waktu bebas mengambil foto bersama properti yang mirip nimbus 2000 ini. Mayoritas mengambil foto levitasi. Banyak juga yang memutar otak bagaimana agar nampak seperti terbang padahal tidak. Spot dekat menara adalah yang paling favorit yang bila tidak sabar menunggu maka semua gambar ada photo bomb. 

 

Spot terakhir adalah masuk ke dalam kastil. Untuk bisa masuk maka kopor harus dititipkan. Aku bertanya pada petugas yang dikerumuni peserta. Ternyata dia membagikan tiket tur hantu yang tidak cocok untuk anak kecil. Kuputuskan untuk tidak mengambil dan menuju pintu kayu tua di dalam terowongan yang mengarah ke taman. Aku letakkan koper di sana. Ada tambahan biaya untuk masuk ke taman dan karena keterbatasan waktu maka kami tidak mengambilnya. Lalu kami masuk ke kastil dengan disambut senyum hangat seorang wanita. Dia menjelaskan bahwa dalam rangka Halloween, ada permainan anak untuk mencari properti kuno di dalam kastil. Hadiahnya adalah sebuah pin dengan gambar naga bertuliskan Alnwick castle. 

 

Suguhan utama dari kastil selain pengalaman film harry potter adalah sebagai tempat syuting downtown abbey. Terdapat bioskop mini untuk menonton cuplikan drama pemenang penghargaan tersebut. Spot favoritku adalah ruang baca. Sayangnya pengunjung tidak diperkenankan untuk mengambil foto. Di tiap spot terdapat beberapa gambar adegan yang membuat pengunjung flashback mengingat spesial edition drama ini.

 

Kami beristirahat makan siang di restoran fish and chips yang masih di dalam area kastil. Setelahnya mengunjungi toko sovenir yang terletak persis di samping restoran. Setengah hari sebetulnya sudah cukup untuk bertandang ke Alnwick. 

Jadi, jangan lupa untuk mampir dalam perjalanan ke Highland.

bottom of page